Dilihat 1051
DESCRIPTION
Selain memiliki integritas, objektivitas, dan independensi dalam melaksanakan tugas profesionalnya, seorang auditor harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak yang diaudit atau
auditee. Hal ini diarahkan pada suatu kerjasama, agar proses audit dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang dicapai sesuai dengan harapan kedua belah pihak.
Terdapat dua faktor penting yang perlu dipahami oleh auditor dalam menjalin hubungan dan komunikasi, yaitu etika dan empati. Kedua faktor tersebut sangat berkaitan dengan upaya menghilangkan hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian, dan mengembangkan sifat keterbukaan
auditee dalam penemuan fakta-fakta audit oleh auditor. Karena
auditee mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda yang lebih dipengaruhi oleh suasana pribadi, budaya, dan lingkungan, maka seorang auditor harus terlebih dahulu memahami dirinya sendiri dan tugas yang akan dilaksanakan, serta selalu meningkatkan dan mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan
auditee.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, maka auditor memerlukan keahlian atau ketrampilan khusus dalam melakukan pendekatan yang lebih baik secara psikologis maupun komunikatif. Tujuannya agar auditor dapat memahami langkah-langkah yang akan ditempuh sehingga dapat terjalin hubungan yang baik dengan
auditee.
Komunikasi yang dilakukan oleh auditor dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu komunikasi lisan dan tertulis. Komunikasi lisan dilakukan melalui
interview baik langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (media), sedangkan komunikasi tertulis biasanya berupa konfirmasi, penyusunan kertas kerja audit
(working paper), dan pembuatan laporan keuangan. Bukti audit diperoleh dari komunikasi tertulis, yang nantinya akan menentukan opini auditor.
Saat
interview audit, suasana psikologis menjadi hal yang patut dipertimbangkan, diantaranya adanya sikap dengan penuh persahabatan, ramah tamah, saling menghargai, dan saling mempercayai sehingga
auditee merasa aman dan nyaman, sehingga informasi audit dapat diperoleh sesuai tujuannya. Selain itu bahwa penampilan diri, kemampuan dan keahlian, etika pergaulan, kemampuan berkomunikasi, mampu membaca psikologis
auditee dan sifat kepemimpinan merupakan faktor-faktor yang sangat penting pula dalam mendukung keberhasilan dalam penugasan audit.
OBJECTIVE
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu peserta dalam:
- Penguasaan personal yakni ketrampilan untuk mengklarifikasi dan memahami visi orang, dan mempunyai kesabaran dalam mencapai tujuan
- Ketrampilan membuat asumsi, generalisasi, gambaran atau kesan secara mendalam dalam memahami kehidupan dan menentukan sikap yang harus diambil
- Ketrampilan dalam menciptakan visi bersama sehingga segala usaha menuju tujuan tersebut tercapai
- Seorang auditor dapat menciptakan suasana nyaman dan aman sehingga secara psikologis auditee tidak merasa terancam dalam memberikan segala sesuatu atau informasi yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan proses audit.
MATERI
- Peranan Psikologi dalam Audit dan Jenis-jenis Komunikasi
- Fungsi Psikis Manusia dan Kepribadian
- Komunikasi Verbal
- Komunikasi Tertulis
- Korupsi dalam Tinjauan Psikologi
- Memahami Kepribadian Manusia
- Komunikasi Non-Verbal
- Pengembangan Diri Auditor
- Faktor Psikologis dalam Interaksi
- Komunikasi Auditor
- Wawancara
- Kelompok dan Kepemimpinan
- Penyebab Kegagalan dalam Komunikasi
- Pendukung Keberhasilan dalam Proses Komunikasi
- Laporan dan Hasil Audit