Online Training - Mitigasi Bencana Tingkat Dasar di Cagar Budaya

PENDAHULUAN Cagar budaya merupakan warisan sejarah dan identitas bangsa yang memiliki nilai penting bagi ilmu pengetahuan, kebudayaan, serta jati diri suatu daerah maupun bangsa. Keberadaannya harus dilestarikan agar tetap dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Namun, keberlangsungan cagar budaya sangat rentan terhadap berbagai ancaman, baik dari bencana alam (gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, letusan gunung berapi), bencana non-alam (kebakaran, kegagalan teknis, pencurian, vandalisme), maupun bencana sosial (konflik, kerusuhan). Mitigasi bencana pada cagar budaya memiliki peran yang sangat penting, karena kerusakan yang ditimbulkan sering kali bersifat permanen dan tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemahaman dan keterampilan dasar bagi para pengelola, juru pelihara, serta masyarakat sekitar untuk melakukan upaya mitigasi secara tepat dan terukur. TUJUAN

• Memberikan pemahaman dasar mengenai konsep mitigasi bencana pada kawasan cagar budaya.
• Meningkatkan kapasitas peserta dalam mengenali potensi ancaman bencana yang dapat merusak cagar budaya.
• Melatih keterampilan dasar dalam penyusunan rencana evakuasi, penyelamatan, dan perlindungan aset budaya saat terjadi bencana.
• Membangun sinergi antara pengelola cagar budaya, masyarakat, dan instansi terkait dalam upaya mitigasi bencana.

MATERI 1. Konsep Dasar Mitigasi Bencana

• Definisi bencana
• Jenis bencana yang berpotensi mengancam cagar budaya
• Konsep mitigasi
• Pentingnya mitigasi dalam pelestarian cagar budaya.

2. Karakteristik Cagar Budaya & Kerentanannya

• Cagar budaya berwujud
• Cagar budaya tak berwujud
• Faktor penyebab kerentanan
• Contoh kasus kerusakan cagar budaya akibat bencana

3. Identifikasi Risiko Bencana di Cagar Budaya

• Langkah identifikasi ancaman
• Analisis kerentanan
• Pemetaan risiko sederhana
• Alat bantu

4. Strategi Mitigasi Bencana Tingkat Dasar

• Mitigasi Struktural
  • Penguatan fisik bangunan cagar budaya.
  • Instalasi sistem proteksi kebakaran (APAR, hydrant, sensor asap).
  • Penataan drainase di kawasan situs untuk mencegah banjir.
  • Penyimpanan koleksi dalam kotak/lemari tahan api dan kelembaban.
• Mitigasi Non-Struktural
• Penyusunan SOP tanggap darurat.
• Pelatihan rutin kepada juru pelihara, staf museum, dan masyarakat.
• Edukasi pengunjung mengenai jalur evakuasi.
• Sistem peringatan dini (contoh: alarm kebakaran, sirene).

5. Penyusunan Rencana Tanggap Darurat Cagar Budaya

• Komponen rencana darurat:
  • Identifikasi potensi bencana.
  • Pembentukan Tim Siaga Bencana Cagar Budaya.
  • Penetapan jalur evakuasi bagi pengunjung dan koleksi.
  • Prosedur penyelamatan koleksi prioritas (misalnya manuskrip, arsip, benda langka).
  • Mekanis